WELCOME ON MY BLOG

Semoga blog ini dapat membantu dan bermanfaat bagi Anda,
jika ada hal-hal atau pengetahuan yang baru saya akan menerbitkannya

Jumat, 08 April 2011

VISI, MISI, PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING, DAN TRILOGI PROFESI

I.                   Pengertian visi, misi, dan paradigma

     Sebelum membahas lebih lanjut tentang visi, misi, paradigma bimbingan konseling, sebaiknya kita mengetahui dahulu pengrtian dari visi, misi, paradigma itu sendiri.
     Visi secara harfiah artinya penglihatan yang akan dicapai atau sesuatu yang akan dicapai. Visi sendiri menggambarkan aspirasi, juga pandangan di  masa depan tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai.
     Misi sendiri sebenarnya merupakan sebuah pernyataan yang menggambarkan visi. Secara singkatnya misi adalah cara-cara untuk mencapai visi.
Sedangkan paradigma secara harfiah berarti memperagakan atau mendemostrasikan. Paradigma diartikan sebagai model atau pola, sebuah contoh (tertera dalam Oxford English Dictionary). Paradigma juga sering ditafsirkan sebagai kerangka berfikir. Dijabarkan secara luas dalam buku fragmen fantasi kebudayaan Indonesia baru disebutkan bahwa paradigma adalah keseluruhan susunan kepercayaan, teknik dan nilai yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota masyarakaat tertentu. Dalam keadaan norma, paradigma adalah system acuan menyeluruh yang membimbing aktvitas masyarakat.

II.                Visi, Misi, dan Paradigma BK
·         Visi
Visi Bimbingan dan Konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri, dan bahagia.
·         Misi
1.      Misi pendidikan, yaitu mendidik individu dan/atau kelompok melalui pengembangan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan terkait dengan masa depan.
2.      Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi individu kea rah perkembangan yang optimal.
3.      Misi pengentasan masalah, yaitu membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah yang dihadapi individu mengacu pada kehidupan seghari-hari yang efektif.
·         Paradigma
Paradigma bimbingan dan  konseling adalah psiko-pedagogis dalam acuan budaya Indonesia. Yaitu, para pelaksana BK perlu mengusai materi psikologi (psikologi umum, perkembangan, belajar, kepribadian, dan social) serta materi pedagogis (filsafat antropologi, dasar-dasar pendidikan, kurikulum, proses belajar dan pembelajaran, dan penilaian pendidikan). Dikemas dalam ilmu-teknologi BK dengan warna budaya (termasuk nilai dan norma) Indonesia. Arah bimbingan dan konseling mengembangkan potensi siswa agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal.

III.             Trilogi Profesi
Saat ini dunia pendidikan Indonesia telah memasuki era profesional. Hal ini ditandai bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional” (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 2), sedangakan “ profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.” (UU No.14 tahun 2005 pasal 1 butir 4).
Sedangkan untuk menjadi professional, dalam bidang apapun, seseorang harus menguasai dan memenuhi tiga komponen trilogy profesi, yaitu (1) komponen dasar keilmuan, (2) komponen substansi profesi, dan (3) komponen praktik profesi, 

Komponen dasar keilmuan adalah sebagai landasan bagi calon tenaga professional dalam wawasan, nilai, juga sikap agar selalu tercemin sebagai pribadi yang professional dalam profesinya. Komponenen substansi profesi membekali calon tenaga professional tentang spesifik dan focus objek profesinya. Sedangkan  Komponen praktik profesi adalah sebagai arahan atau acuan calaon tenaga professional untuk menyelenggarakan praktik profesinya kepada sasaran pelayanan secara tepat dan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar