A. Pendidikan, Pembelajaran, dan Pengajaran
F Menurut paham konvensional
Pendidikan dalam arti sempit, sebagai bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti.
Pengajaran sebagai bantuan kepada anak didik dibatasi pada aspek intelektual dan keterampilan.
F Menurut Crow and Crow
Pendidikan sebagai proses di mana pengalaman / informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar.
F Menurut Briggs
Pengajaran / Innstruction adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi pembelajaran sedemikian rupa sehingga pembelajaran itu memperoleh kemudahan.
F Unsur pembeda antara pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran
Pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas yaitu mencakup baik pengajaran maupun pembelajaran, dan pengajaran merupakan bagian dari pembelajaran.
B. Hubungan Teori Belajar dan Pembelajaran
Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenaranya melalui eksperimen.
Teori belajar berfungsi menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana proses belajar terjadi pada pembelajar.
Teori pembelajaran akan memperjelaskan bagaimana menimbulkan pengalaman belajar dan bagaimana pulan menilai dan memperbaiki metode dan teknik yang tepat.
Tujuan teori pembelajaran :
F Mengusahakan lingkungan yang optimal untuk belajar.
F Menyusun bahan ajar dan memperdidikannya di kelas.
F Memilih strategi mengajar yang optimal.
F Membedakan antara jenis alat AVA yang sifatnya pilihan dengan AVA yang sifatnya esensial untuk membelajarakan para peserta didik.
Teori belajar tertentu dengan sendirinya akan berimplikasi pada pembelajaran tertentu pula, atau tergantung dari sudut pandang mana proses belajar itu terjadi.
C. Pengertian Pembelajaran
Menurut Briggs, Pembelajaran adalah seperangkat (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu bisa bersifat internal (self instruction / dari diri peserta didik itu sendiri) dan eksternal (dari pendidik / guru sebagai pengajar).
Menurut Gagne, pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar (tujuan belajar itu akan dapat dicapai secara efisien dan efektif jika aktivitas belajar dirangcang secara baik).
Diskripsi pembelajaran dari teori belajar itu sendiri :
Usaha pendidik membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku peserta didik.
Cara pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir agar memahami apa yang dipelajari.
Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajari sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Pada intinya pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimulus dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
Aktivitas komunikasi dalam pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri (self-instructing), contohnya mengkaji buku, melakukan kegiatan laboratorium, menyelesaikan proyek inkuri (Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran inkuiri beriorientasi pada, keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri), maupun belajar berkelompok. Keuntungan belajar mandiri adalah peserta didik mampu menggunakan keterampilan dan strategi pengelolaan belajar mandiri.
D. Pendekatan Sistem Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Tujuan sistem adalah menghasilkan belajar atau memberikan sarana penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-kompenen sistem itu adalah pendidik, peserta didik, materi pembelajaran, dan lingkungan belajar. Komponen-komponen itu harus berinteraksi secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
E. Komponen-komponen Pembelajaran
& Tujuan
Tujuan secara eksplisit diupayakan pencapainnya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructional effect biasanya itu berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap.
& Subyek belajar
Subyek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek.
· Subyek = peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar.
· Obyek = kegiatan pembelajaran diharapakan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subyek belajar.
& Materi pelajaran
Materi pelajaran akan memberikan warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh terhadap intensitas proses pembelajaran.
& Strategi pembelajaran
Pola umum untuk mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat, pendidik harus mempertimbangkan tujuan, karekteristik peserta didik, materi pelajaran, dan sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi maksimal.
Melihat lebih dalam :
F Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesasan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan - J.R. David (1976): Strategy a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal, sehingga dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.
F Ada dua hal yang perlu dicermati dalam ini, yaitu: pertama, strategi pembelajaran merupakan rancangan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk rancangan penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
- Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
- Dick dan Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa.
& Model pembelajaran
istilah model mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. model pengajaran mencakup suatu pendekatan pengajaran yang luas dan menyeluruh. Misalnya, problem-based model of instruction (model pengajaran berdasarkan permasalahan), meliputi kelompok-kelompok kecil siswa bekerjasama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati bersama. Dalam model ini, siswa seringkali menggunakan bermacam-macam keterampilan dan prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Jadi, suatu model pengajaran dapat menggunakan sejumlah keterampilan metodologis dan prosedural, seperti merumuskan masalah, mengemukakan pertanyaan, melakukan penelitian, berdiskusi dan memperdebatkan temuan, bekerja secara kolaboratif, menciptakan karya seni, dan melakukan presentasi. model pengajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan adalah tentang mengajar di kelas, suatu konsep tertentu, atau kegiatan praktikum.
Contoh model pembelajaran :
v Model pengajaran langsung (Direct Instruction)
Dalam menerapkan model pengajaran langsung, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara bertahap. Model ini memfokuskan pada suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Karena dalam pembelajaran peran guru sangat dominan, maka guru dituntut agar dapat menjadi model yang menarik bagi siswa.
v Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
v Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction)
Problem Based Instruction (PBI) merupakan model pengajaran yang menyajikan pada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Peranan guru dalam PBI adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa, serta mendukung belajar siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengandung pemecahan masalah yang bersaing. Adapun ciri-ciri utama PBI meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, suatu pemusatan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, serta menghasilkan karya dan peragaan.
& Media pembelajaran
Alat / wahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran dapat menunjang strategi pembelajaran karena :
Media dapat memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak olerh mata menjadi dapat dilihat dengan jelas,
Dapat menyajikan benda yang sangat jauh dari subyek belajar,
Menyajikan peristiwa yang komplek, rumit, dan berlangsung cepat menjadi sistematis dan sederhana.
& Penunjang
Penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran, dll. Yang berfungsi memperlancar, melengkapi, dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.
F. Prinsip-prinsip pembelajaran
1. Prinsip pembelajaran bersumber dari teori behavioristik (Hartley & davies, 1978)
Pembelajaran yang dapat menimbulkan proses belajaran dengan baik apabila :
6 Peserta didik berpartisipasi secara aktif,
6 Materi disusun dalam bentuk unit-unit kecil dan diorganisir secara sistematis dan logis,
6 Tiap respon peserta didik diberi balikan dan diberi penguatan.
Mengetahui lebih dalam :
F Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon ® yang diberikan atas stimulus tersebut.
F terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hokum-hukum berikut: (1) Hukum latihan (law of exercise), yaitu semakin sering suatu pengetahuan – yang telah terbentuk akibat tejadinya asosiasi antara stimulus dan respon – dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat; (2) Hukum akibat (law of effect), yaitu, jika suatu respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu stimulus adalah benar dan ia mengetahuinya, maka kepuasan akan tercapai dan asosiasi akan diperkuat.
F unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus – respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu Penguatan positif sebagai stimulus, apabila representasinya mengiringi suatu tingkah laku yang cenderung dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negative adalah stimulus yang dihilangkan/dihapuskan karena cenderung menguatkan tingkah laku (Bell, 1981:151).
2. Prinsip pembelajaran bersumber dari teori kognitif
Pembelajaran akan lebih bermakna (meaningfull learning) apabila :
% Menekankan akan makna dan pemahaman,
% Mempelajari materi tidak hanya proses pengulangan, tetapi perlu disertai proses transfer secara lebih luas,
% Menekankan adanya pola hubungan, seperti bahan dan arti, atau bahan yang telah diketahui dengan struktur kognitif,
% Menekankan pembelajaran prinsip dan konsep,
% Menekankan struktur disiplin ilmu dan struktur kognitif,
% Obyek pembelajaran seperti apa adanya dan tidak disederhanakan dalam bentuk eksperimen dalam situasi laboratoris,
% Menekankan pentingnya bahasa sebagai dasar pikiran dan komonikasi,
% Perlunya memanfaatkan pengajaran perbaikan yang lebih bermakna.
3. Prinsip pembelajaran dari teori humanisme
Belajar adalah bertujuan memanusiakan manusia. Anak yang berhasil dalam belajar apabila dapat mengaktualisasi dirinya denngan lingkungan maka pengalaman dan aktifitas peserta didik merupakan prinsip penting dalam pembelajaran humanistik.
4. Prinsip pembalajaran dalam rangka pencapaian ranah tujuan.
Ranah tujuan pembelajaran dapat dibedakan atas ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam upaya mencampai tujuan pembelajaran ranah tertentu, diperluakan prinsip pembelajaran yang tidak sama, terutama prinsip yang mengatur prosedur dan pendekatan pembelajaran itu sendiri.
a) Prinsip pengaturan kegiatn kognitif
Cara mengatur kegiatan kognitif dengan menggunakan sistematika alur pikir dan sistematik proses belajar itu sendiri. Contohnya seseorang yang memecahkan suatu permasalahan, ia akan berfikir dengan sistematis dan dapat mengontrol kegiatan kognitifnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih efisien.
b) Prinsip pengaturan kegiatan afektif
Tiga faktor dalam kegiatan afektif :
· Faktor conditioning yaitu perilaku pendidik yang berpengaruh terhadap rasa senang atau rasa benci peserta didik terhadap pendidik.
· Faktor behavior modification yaitu pemberian penguatan seketika.
· Faktor human model yaitu contoh berupa tokoh yang dikagumi dan dipercaya para peserta didik.
c) Prinsip pengaturan kegiatan psikomotorik
Cara dimana diperlukan faktor latihan, penguasaan prosedur gerak-gerik dan prosedur koordinasi anggota badan.
5. Prinsip pembelajaran konstruktivisme
Belajar adalah proses aktif peserta didik dalam mengkontruksi arti, wacana dialog, pengalaman fisik dalam proses belajar tersebut terjadi proses asimilasi dan menghubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari.
Prinsip dalam pembelajaran kontruktivisme :
Pertanyaan dan kontruksi jawaban peserta didik adalah penting
Berlandas beragam sumber informasi materi dapat memanipulasi para peserta didik
Pendidik lebih bersikap interaktif dan berperan sebagai fasilitator dan mediator bagi pesrta didik dalam proses belajar-mengajar
Progam pembelajaran dibuat bersama pesert didik agar mereka benar-benar terlibat dan bertanggung jawab
Strategi pembelajaran, student-centered learning, delakukan dengan belajar aktif, belajar mandiri, koperatif, dan kolaboratif.
Mengetahui lebih dalam :
F Yang terpenting dalam teori konstruktivisme adalah bahwa dalam proses pembelajaran, si belajarlah yang harus mendapatkan penekanan. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan. Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa. Belajar lebih diarahkan pada experimental learning yaitu merupakan adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit di laboratorium, diskusi dengan teman sekelas, yang kemudian dikontemplasikan dan dijadikan ide dan pengembangan konsep baru.
F Beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran konstruktivistik, yaitu:
(1) mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam kontek yang relevan,
(2) mengutamakan proses,
(3) menanamkan pembelajran dalam konteks pengalaman social,
(4) pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman
6. Prinsip pembelajaran bersumber dari azas mengajar
Azas mengajar adalah suatu kaidah / aturan bagi pendidik dalam bertingkah laku mengajar agsr lebih berhasil.
1. Azas dari Mandiger
Agar anak mudah dan berhasil dalam belajar, pengajar perlu memperhatikan :
Prinsip aktivitas mental
Pembelajaran hendaknya menimbulkan aktifitas mental yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prinsip menarik perhatian
Peserta didik yang penuh perhatian dengan materi yang diajarkan, maka hasil belajarnya akan lebih meningkat sebab dengan perhatian, ada konsentrasi, pada gilirannya hasil belajar akan lebih berhasil dan tidak lekas lupa.
Prinsip penyesuaian perkembangan murid
Anak akan tertarik perhatiaannya apabila bahan pelajaran disesuaikan dengan perkembangan subyek belajar.
Prinsip appersepsi
Dalam mengajar, pendidik hendaknya mengkaitan materi yang dkan dipelajari dengan apa yang sudah dipelajari.
Prinsip peragaan
Dalam mengajar hendaknya menggunakan alat peraga yang akan menghsilkan hasil belajar yang jelas dan tidak mudah lupa.
Prinsip aktivitas motorik
Belajar yang menimbulkan aktifitas motorik seperti menulis, menggambar, melakukan percobaan, mengerjakan tugas latihan, akan menimbulakan kesan lebih mendalam dalam belajar.
Prinsip menarik perhatian
Pembelajarn hendaknya menarik perhatian pesrta didik agar mereka mau untuk belajar dengan semangat.
Prinsip motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Makin kuat motivasi dalam belajar maka makin optimal pula dalam melakukan aktifitas belajar.
F Yang dilakukan pedidik dalam mengaplikasikan prinsip :
1. Menguhungankan pelajaran dengan kebutuhan anak,
2. Menghubungan pelajaran dengan pengalaman anak,
3. Memilih metode pembalajaran yang tepat.
2. Azas dari Marsell
Prinsip-prinsip yang perludiperhatikan menurutnya :
Prinsip kontekstual.
Pendekatan kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata, dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah yang disimulasikan. Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggungjawab mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, siswa, dan tenaga kerja. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya. CTL menekankan pada berpikir tingkat lebih tinggi, transfer pengetahuan lintas disiplin, serta pengumpulan, penganalisaan dan pensintesisan informasi dan data dari berbagai sumber dan pandangan.
Prisip fokus
Cara pendidik dalam membahas dan menjelaskan suatu materi pokok bahasan sebagai pusat pembahasan.
Prinsip sekuens
Materi pelajaran hendaknya disusun secara sistematis dan logis sehingga mudah dimengerti.
Prinsip evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan terintegrasi dalam pembelajaran. Evaluasi mendorong peserta didik belajar dan memungkinkan pendidik untuk memperbaiki cara mengajarnya. Evaluasi ini dapat dilakukan secar tertulis, lisan maupun dalam bentuk assesment.
Prinsip individualisme
Pendidik dalam mengajar memperhatikan adanya perbedaan individu dalam peserta didik karena mereka memiliki perbedaan dalam hal intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya.
Prinsip sosialisasi
Pengajar dalam mengajar hendaknya dalam menciptakan suasana belajar yang menimbulkan adanya saling kerja sama antar peserta didik dalam mengatasi masalah belajar, seperti menyelesaikan tugas, belajar kelompok,dll
F Keuntungan cara belajar oleh Marsell :
1. Dapat membina dan mengembangkan kepribadian terutama sikap demokrasi.
2. Pengetahuan anak akan bertambah kokoh sebab dalam proses belajar akan terjadi saling terima dan memberi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar