1.
DOKUMEN BUKTI UNTUK MEREKAM TRANSAKSI
1.1 Transaksi Penjualan
Bukti-bukti yang digunakan untuk merekam transaksi penjualan terdiri dari :
a. Bukti utama : Faktur penjualan
b. Bukti pendukung :
1. Surat persetujuan kredit (bila penjualan secara kredit)
2. Surat pengiriman barang
3. Surat muat (dari perusahaan pengangkutan bila barang tidak dikirim sendiri oleh pereusahaan)
Untuk mempermudah pengelompokan akun,dibuatlah pedoman akuntansi yang memuat cara penyusunan daftar akun ,nomor akun serta penjelasannya.Banyak sedikitnya angka atau digit tergantung dari besar kecilnya perusahaan. Dalam pemberian kode akun,yang penting diperhatikan adalah kode haarus mudah diingat,mudah digunakan dn mudah diperluas tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.
Pemberian kode akun dapat dilakukan beberapa cara/sistem antara lain sebagai berikut:
1.1 Transaksi Penjualan
Bukti-bukti yang digunakan untuk merekam transaksi penjualan terdiri dari :
a. Bukti utama : Faktur penjualan
b. Bukti pendukung :
1. Surat persetujuan kredit (bila penjualan secara kredit)
2. Surat pengiriman barang
3. Surat muat (dari perusahaan pengangkutan bila barang tidak dikirim sendiri oleh pereusahaan)
1.2 Transaksi Pembelian
Apabila perusahaan membeli barang , biasanya didahului pengiriman surat pesanan pembelian kepada pemasok. Seetelah barang diterima dari pemasok, perusahaan akan memperoleh faktur pembelian. Bila perusahaan menggunakan system voucher, maka yang berfungsi sebagai :
a. Bukti utama : Laporan penerimaan barang
b. Bukti pendukung : faktur dari pemasok, surat pesanan pembelian.
Apabila perusahaan membeli barang , biasanya didahului pengiriman surat pesanan pembelian kepada pemasok. Seetelah barang diterima dari pemasok, perusahaan akan memperoleh faktur pembelian. Bila perusahaan menggunakan system voucher, maka yang berfungsi sebagai :
a. Bukti utama : Laporan penerimaan barang
b. Bukti pendukung : faktur dari pemasok, surat pesanan pembelian.
1.3 Transaksi penerimaan kas
Pada perusahaan yang menjual barang secara tunai , bukti penerimaan kas dapat berupa :
a. Nota Konntan
b. Faktur penjualan tunai
Bila perusahaan menjual barang secara kredit , maka pada saat terjadi penerimaan kas dari hasil penagihan piutang, sebaiknya dibuat bukti kas masuk. Bukti kas masuk ini dapat juga digunakan untuk penerimaan kas selain dari penagihan piutang, misalnya penerimaan uang dari kredit bank. Bila diterima uang dari penagihan, maka faktur penjualan dan dokumen pendukung diberi cap lunas
Pada perusahaan yang menjual barang secara tunai , bukti penerimaan kas dapat berupa :
a. Nota Konntan
b. Faktur penjualan tunai
Bila perusahaan menjual barang secara kredit , maka pada saat terjadi penerimaan kas dari hasil penagihan piutang, sebaiknya dibuat bukti kas masuk. Bukti kas masuk ini dapat juga digunakan untuk penerimaan kas selain dari penagihan piutang, misalnya penerimaan uang dari kredit bank. Bila diterima uang dari penagihan, maka faktur penjualan dan dokumen pendukung diberi cap lunas
1.4 Transaksi pengeluaran kas
Bila perusahaan menggunakan system voucher, maka voucher berfungsi sebagai bukti utama pengeluaran kas.Untuk kepeluan pengawasan ,apabila hutang sudah lunas,maka voucher beserta bukti pendukung harus diberi cap lunas. Apabila perusahaan tidak menggunakan system voucher, maka sebagai bukti utama dapat dapat digunakan tanda terima pembayaran daari pelanggan berupa kwitansi.
Bila perusahaan menggunakan system voucher, maka voucher berfungsi sebagai bukti utama pengeluaran kas.Untuk kepeluan pengawasan ,apabila hutang sudah lunas,maka voucher beserta bukti pendukung harus diberi cap lunas. Apabila perusahaan tidak menggunakan system voucher, maka sebagai bukti utama dapat dapat digunakan tanda terima pembayaran daari pelanggan berupa kwitansi.
1.5 Transaksi umum.
Perusahaan dalam merekam transaksi yang bersifat umum,biasanya membuat bukti memorial. Misalnya membuat bukti memorial untuk transaksi pembebanan biaya depresiasi dan amortisasi. Walaupun semua transaksi dapat dianalisis dan dicatat berdasarkan efeknya tehadap persamaan akuntansi,namun cara ini tidaklah praktis jika pencatatan transaksi dilakukan melalui persamaan akuntansi.
Perusahaan dalam merekam transaksi yang bersifat umum,biasanya membuat bukti memorial. Misalnya membuat bukti memorial untuk transaksi pembebanan biaya depresiasi dan amortisasi. Walaupun semua transaksi dapat dianalisis dan dicatat berdasarkan efeknya tehadap persamaan akuntansi,namun cara ini tidaklah praktis jika pencatatan transaksi dilakukan melalui persamaan akuntansi.
2. MEKANISME DEBIT KREDIT
Untuk
dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus
dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat
untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut, jadi fungsi analisa
bukti transaksi yaitu untuk mempermudah pencatatan dalam pengelompokan akun
debet atau kredit.
Untuk
dapat mengnalisis suatu akun masuk debet atau kredit maka harus mengetahui
aturan–aturan yang diperkenankan dalam akuntansi yaitu sebagai
berikut:
AKUN
/ REKENING
|
BERTAMBAH
|
BERKURANG
|
HARTA
|
DEBET
|
KREDIT
|
HUTANG
|
KREDIT
|
DEBET
|
MODAL
|
KREDIT
|
DEBET
|
PENDAPATAN/ PENJUALAN
|
KREDIT
|
DEBET
|
BEBAN/ PEMBELIAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
3. KODE AKUN
Untuk mempermudah pengelompokan akun,dibuatlah pedoman akuntansi yang memuat cara penyusunan daftar akun ,nomor akun serta penjelasannya.Banyak sedikitnya angka atau digit tergantung dari besar kecilnya perusahaan. Dalam pemberian kode akun,yang penting diperhatikan adalah kode haarus mudah diingat,mudah digunakan dn mudah diperluas tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.
Pemberian kode akun dapat dilakukan beberapa cara/sistem antara lain sebagai berikut:
1. Sistem numeric
Adalah cara pemberian kode kode akun dengan menggunakan nomor / angka. Sistem numeric terbagi atas kelompok dan kode blok.
• Kode kelompok adalah cara pemberian kode akun dengan memberikan angka tertentu pada kelompok,golongan dan jenis akun.
• Kode blok adalah cara pemberian kode akun dengan menyediakan satu blok angka untuk setiap kelompok akun.
Adalah cara pemberian kode kode akun dengan menggunakan nomor / angka. Sistem numeric terbagi atas kelompok dan kode blok.
• Kode kelompok adalah cara pemberian kode akun dengan memberikan angka tertentu pada kelompok,golongan dan jenis akun.
• Kode blok adalah cara pemberian kode akun dengan menyediakan satu blok angka untuk setiap kelompok akun.
2. Sistem decimal
adalah pemberian kode akun
dengan menggunakan sepuluh unit angka dari 0 sampai 9. Masing-masing angka
menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun.
3. Sistem Memonik
adalah pemberian kode akun
dengan menggunakan symbol kelompok dan singkatan huruf awal akun yang
bersangkutan.
4. Sistem Kombinasi huruf angka
adalah pemberian
kode akun dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka. Huruf menunjukkan
kelompok akun, dan angka menunjukkan golongan dan jenis akun.
untuk materi dalam bentuk PPT bisa download di bawah ini :
tambah lagi dong bermanfaat kok
BalasHapus